Seperti biasanya, aku masih di depan komputer "manjer" Facebook, baca-baca info penting gak penting, sebenernya gak serius cuman biar kliatan ada kesibukan aja. Kasi comment di sana sini, liatin foto pacar huffff.......bosen liatin foto mulu, tapi mau bagaimana lagi soale si empunya foto jauh (kalo naek kereta ya 3 hari 3 malem baru nyampe kayaknya hehehe) disana.
Jam masi menunjuk di angka 4(empat),udah sore cuman blon malem, coba kutelepon temen kali aja dia bisa buat temen ngobrol entar (padahal si biar aku bisa ijin njemput kakaku pulang kerja), "kringgggggg......" bunyi "message indicator" di Facebook, kulihat sapaan dri temen jauh, temen yang bisa mengerti disaat saya bingung mau ngomong apa sama pacar, temen yang mau mbales sms disaat dia sibuk kuliah, temen yang punya keponakan cerewetnya minta ampun (dedicated to Dilla). Percaya enggak percaya sih, mengapa banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang gak jelas yang terlintas di otak saya yang bahkan saya sendiri kadang keliatan bodoh karena memahaminya saja enggak apalagi bisa menjawabnya. Perlu konsultasi pakar kesehatan tapi rasanya permasalahan ini bukanlah soal penyakit, tapi kalo dibiarkan bisa menimbulkan praduga , iya kalo baik, kalo praduga buruk................dosa juga ujung-ujungnya, (mulai pusing stadium I). Setelah dilanjutkan ngobrol bla bla bla, ada beberapa pandangan tentang bagaimana menyikapi ketidak-pedulian orang-orang terhadap apa yang saya lakukan, apa yang saya pikirkan, apa yang saya sampaikan terhadap mereka. Hal inipun memang terjadi juga, susah payah kutuliskan kata-kata bodoh (walaupun sebagian adalah contekan dari liriknya David Cook, "uh gak kreatif" kata otak saya, "Biarin bego....inisiatif gw inih" hati kecil saya gak mau kalah), dengan mantapnya klik "Send"............... yang pasti nyampe, soalnya enggak lama trus "Delivered To......", titik aman season I. Entah karena tolol atau idiot saya mulai merasa aneh, "Lagi ngapain sih kok gag dibales-bales ni sms" batin saya protes. Tanpa pikir panjang mengadu-lah saya ama temen yang dengan setianya menunggu Idle status-ku di Facebook, satu dua pertanyaan yang makin lama makin membuat aku merasa bodoh sendiri ku ajukan, dan satu dua pertanyaan itupun mendapat jawaban yang logis. Meredakan sedikit rasa dongkol saya, merasa tak puas dengan satu dua jawaban kuajukan satu lagi pertanyaan, cuman kali ini "maap mas aku ada kelas, ntar sambung lagi", message itu muncul di saat aku hendak menuliskan opini balasan. Hufff.......................... dongkol itu gak jadi hilang, tapi alangkah terkejutnya saat ku refresh halaman Facebook ini, ada satu pesan yang membuat saya terkesan, yang intinya saya tidak boleh menvonis atau khawatir yang berlebihan, dan mau mengerti alasan kenapa handphone ini betah dengan slogan "No New Messages" di inboxnya.
Ternyata kadang saya sendiri merasa perlu marah dulu atau perlu merasa dongkol dulu untuk bisa mengerti sesuatu, dan yang lebih mengejutkan adalah saya masih memiliki Tuhan untuk bisa dimintai ampun karena saya yang merasa sudah tua pun masih bisa dibodohi oleh tulisan, tulisan "No New Messages". Betapa saya menjadi korban teknologi huehuehuheue.........
Untuk my Angel, Annie....... semoga praduga2 itu akan terbantahkan oleh sms-mu berikutnya, Love U so much beib. Jam masi menunjuk di angka 4(empat),udah sore cuman blon malem, coba kutelepon temen kali aja dia bisa buat temen ngobrol entar (padahal si biar aku bisa ijin njemput kakaku pulang kerja), "kringgggggg......" bunyi "message indicator" di Facebook, kulihat sapaan dri temen jauh, temen yang bisa mengerti disaat saya bingung mau ngomong apa sama pacar, temen yang mau mbales sms disaat dia sibuk kuliah, temen yang punya keponakan cerewetnya minta ampun (dedicated to Dilla). Percaya enggak percaya sih, mengapa banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang gak jelas yang terlintas di otak saya yang bahkan saya sendiri kadang keliatan bodoh karena memahaminya saja enggak apalagi bisa menjawabnya. Perlu konsultasi pakar kesehatan tapi rasanya permasalahan ini bukanlah soal penyakit, tapi kalo dibiarkan bisa menimbulkan praduga , iya kalo baik, kalo praduga buruk................dosa juga ujung-ujungnya, (mulai pusing stadium I). Setelah dilanjutkan ngobrol bla bla bla, ada beberapa pandangan tentang bagaimana menyikapi ketidak-pedulian orang-orang terhadap apa yang saya lakukan, apa yang saya pikirkan, apa yang saya sampaikan terhadap mereka. Hal inipun memang terjadi juga, susah payah kutuliskan kata-kata bodoh (walaupun sebagian adalah contekan dari liriknya David Cook, "uh gak kreatif" kata otak saya, "Biarin bego....inisiatif gw inih" hati kecil saya gak mau kalah), dengan mantapnya klik "Send"............... yang pasti nyampe, soalnya enggak lama trus "Delivered To......", titik aman season I. Entah karena tolol atau idiot saya mulai merasa aneh, "Lagi ngapain sih kok gag dibales-bales ni sms" batin saya protes. Tanpa pikir panjang mengadu-lah saya ama temen yang dengan setianya menunggu Idle status-ku di Facebook, satu dua pertanyaan yang makin lama makin membuat aku merasa bodoh sendiri ku ajukan, dan satu dua pertanyaan itupun mendapat jawaban yang logis. Meredakan sedikit rasa dongkol saya, merasa tak puas dengan satu dua jawaban kuajukan satu lagi pertanyaan, cuman kali ini "maap mas aku ada kelas, ntar sambung lagi", message itu muncul di saat aku hendak menuliskan opini balasan. Hufff.......................... dongkol itu gak jadi hilang, tapi alangkah terkejutnya saat ku refresh halaman Facebook ini, ada satu pesan yang membuat saya terkesan, yang intinya saya tidak boleh menvonis atau khawatir yang berlebihan, dan mau mengerti alasan kenapa handphone ini betah dengan slogan "No New Messages" di inboxnya.
Ternyata kadang saya sendiri merasa perlu marah dulu atau perlu merasa dongkol dulu untuk bisa mengerti sesuatu, dan yang lebih mengejutkan adalah saya masih memiliki Tuhan untuk bisa dimintai ampun karena saya yang merasa sudah tua pun masih bisa dibodohi oleh tulisan, tulisan "No New Messages". Betapa saya menjadi korban teknologi huehuehuheue.........
(Untuk ie yang selalu mau menjadi temen ngobrol biarpun dengan segudang tugas kuliah, Big Thank to You)